Kamis, 20 Mei 2010

Gerhana Venus Terhalang Awan Mendung


Gerhana Venus yang sudah dinanti-nantikan bakal terlihat di beberapa kota di Indonesia termasuk Medan, tidak bisa disaksikan secara langsung oleh mayoritas masyarakat Sumut. Memasuki sore hari, Minggu (16/5) sebagian wilayah Medan diguyur hujan deras.
Warga Medan yang sebelumnya sudah menunggu akan menyaksikan fenomena langka ini terpaksa hanya menonton dari televisi atau video yang sudah diupload di internet.
Rekaman tersebut memperlihatkan gerhana venus yang muncul pada kawasan yang tak tertutup oleh awan mendung.
Kepala Seksi (kasi) data dan informasi (datin) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Sumut/Aceh, Hendra mengatakan, untuk kawasan yang cerah, fenomena langka ini bisa disaksikan dengan mata telanjang.
Sekadar diketahui Gerhana Venus merupakan pada saat posisi bulan, planet bumi dan Venus berada pada 'garis' sejajar.
Terlihat dari bumi, planet venus akan menghilang sesaat karean tertutup bulan. Pergerakan planet Fajar ini seolah-olah membelakangi bulan. Peristiwa ini dikenal juga dengan nama okultasi venus dimana posisi bumi, bulan dan planet Venus berada dalam satu garis.
“Semestinya kita bisa melihatnya Minggu malam secara langsung. Pada Minggu memasuki waktu maghrib WIB, lihat ke arah Barat. Ada 'bintang' terang, bintang kejora atau venus di atas bulan sabit. Sekitar pukul 18.50 WIB tiba-tiba venus menghilang karena tertutup bulan yang disebut “Gerhana Venus”. Nanti pukul 19.30 WIB Venus muncul lagi di bawah bulan sabit.

Rabu, 19 Mei 2010

Katak Hidung Panjang Muncul Di PAPUA



Seekor katak berhidung panjang yang para ilmuwan juluki dengan nama 'Katak Pinokio' baru-baru ini ditemukan di hutan pegunungan yang nyaris belum pernah dijamah manusia.
Melansir Daily Mail, Selasa (18/5) disebutkan penemuan katak ini disebutkan penemuan katak ini bersamaan dengan penemuan sejumlah hewan baru lainnya termasuk wallaby terkecil sedunia di pegunungan Foja di, Papua, Indonesia.
Penemuan ini berkat adanya survey selama empat pekan di hutan hujan pegunungan Foja yang dilakukan Conservation International bekerjasama dengan tim Indonesia.
Katak tersebut merupakan spesies baru bagi dunia sains. Saat ditemukan, katak tersebut berada di tumpukan padi. Conservation International mengatakan katak mirip Pinokio itu memiliki hidung panjang yang mencuat ke atas saat ia aktif. Namun, ketika dia kurang aktif atau nyantai, hidung panjangnya itu mencuat ke bawah.
Pegunungan Foja diklasifikasikan sebagai penangkaran satwa liar nasional yang berada di Provinsi Papua, Indonesia yang membentang lebih dari 300.000 hektar yang dipenuhi dengan hutan hujan.
Selain kedua hewan tersebut para ilmuwan juga menemukan kadal mirip gargoyle dengan mata kuning, tikus berbulu raksasa serta beberapa hewan amfibi, mamalia dan serangga lainnya.

Lapisan Es Di Puncak Jaya Tinggal 22Persen



Peneliti dari Lamont -Doherty Earth Observatory (LDEO) Columbia University, Amerika, Dwi Susanto, mengatakan lapisan es Puncak Jaya Pegunungan Jaya Wijaya, Papua, saat ini tinggal 22 persen dari luas keseluruhan."
Dari berbagai data yang ada di sini (Indonesia), seperti dari foto udara dan data citra satelit, lapisan es di Puncak Jaya berkurang drastis 78 persen pada 2006 sejak 1936," kata Dwi Susanto di sela-sela jumpa pers tim peneliti lapisan es Puncak Jaya Indonesia -Amerika di kantor BMKG, Jakarta, Selasa.
Dwi mengutip data dari Prentice (2007) yang mempunyai data awal pada 1936 sampai 2000 yang juga menyatakan lapisan es di Puncak Jaya telah menurun secara drastis.
Akan tetapi, Dwi yang berkewarganegaraan Indonesia itu tidak dapat mengatakan berapa luas lapisan es sekarang dan pada awalnya.
Dia menjelaskan lapisan es tersebut berkurang secara drastis akibat pengaruh perubahan iklim, yakni perubahan cuaca secara global yang lebih panas akan mengumpul di sekitar kawasan ekuator.
Padahal ilmuwan di Indonesia maupun global belum mempunyai data mengenai lapisan es Puncak Jaya tersebut.
Oleh karena itu, Indonesia dan Amerika akan meneliti lapisan es di Puncak Jaya Pegunungan Jawa Wijaya, Papua, selama tiga minggu , mulai minggu terakhir Mei 2010.
Indonesia diwakili oleh peneliti dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory (LDEO) Columbia University serta peneliti dari Byrd Polar Research Center (BPRC) Ohio State University dari Amerika.
"Dengan meneliti lapisan es ini, tidak hanya untuk memprediksi masa depan, tetapi juga melihat sejarah perubahan iklim di Indonesia dan di kawasan Asia Pasifik," kata Kepala BMKG, Sri Woro Harijono.Sri mengatakan Puncak Jaya, Papua, merupakan salah satu dari tiga puncak gunung di dearah tropis yang diselimuti lapisan es secara permanen, yaitu puncak Gunung Kilimanjaro di Tanzania dan Puncak Pegunungan Andes, Peru, Amerika Latin.
Puncak Jaya dipilih karena mewakili keberadaan lapisan es yang abadi di daerah ekuator.
Lapisan es inilah yang dipelajari untuk melihat kronologis perubahan iklim yang terjadi di daerah tersebut.
Tim peneliti terdiri atas Dodo Gunawan (peneliti BMKG), Dwi Susanto (peneliti dari Lamont-Doherty Earth Observatory/LDEO, Columbia University-AS), Prof. Lonnie G. Thompson (peneliti dari Byrd Polar Research Center-Ohio State University-AS), dan para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), ditambah dua mahasiswa pascasarjana dari Indonesia yang akan meneliti lapisanes tersebut.
Tim peneliti direncanakan berangkat pada Selasa (18/5) malam dan mulai ke Puncak Jaya pada 24 Mei 2010, dan akan mengambil sampel inti es dengan mengebor di beberapa titik lapisan es di sana.
Selain lapisan es, tim peneliti juga akan mengambail sampel inti es dan sampel-sampel serangga dan tumbuhan di sana.
Sri Woro Harijono mengatakan BMKG berencana memasang stasiun pemantau cuaca (automatic weather station) agar bisa mendapatkan informasi cuaca setiap saat di sana.
Puncak Jaya terletak di Pulau Papua yang memiliki ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut.

Dikutip dari : Antara News

Selasa, 18 Mei 2010

Kumpulan pantun jowo



Berpantun emang asik apalagi disaat kita sedang kumpul sama teman atau sedang ngopi di warung, kumpulan pantun jawa ini banyak saya dapat dari obrolan di warung kopi dan saat bercanda dengan teman kerja, jadi sifatnya sepontan maklum ya kalau ada yg ga nyambung


Kembang aren, sumebar tepining kalen,
Aja dahwen yen kowe kepingin kajen.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Kembang kencur, ganda sedhep sandhing sumur,
Kudu jujur yen kowe kepingin luhur.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Nyangking ember ngiwa nengen,
Lungguh jejer nggo tamba kangen.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Bisa nggender ra bisa ndemung,
Bisa jejer ra bisa nembung.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Bong kuburane Cina,
Aja sombong -sombong mundhak rekasa.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
esteh gulane batu
tiwas mekekeh rasido metu
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
mangan bakwan nambah ping pindho
tak kiro prawan jebule rondho
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
kantor pos nang boyolali
bokonge tepos kakean la*i
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
nang gunung kawi ngumbulke layangan,
kadung ndonlot suwi jebul isine pedang-pedangan
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
sentir lengo potro
sing di pikir ra rumongso
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Pitik walik jambul abang,
Lirak-lirik mung trima nyawang
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
YON-YON BANDOL; MAK NYAIE LUNGO NYANGKOL; DIOYOK CINO GUNDOL; NAK MBELAYU TERPENGKOL-PENGKOL.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
SIJI LOROH TELU PAPAT; LIMO ENEM PITU WALU OJO WANI-WANI AREK RAPET; ENGKO TURU GOWO KEILU.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
GODONG PISANG ROWAK-RAWEK; WONG BUJANG TURU DEWEK
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
KEMBANG KENONGO KEMBANG KANTTIL; BAPAKEA LUNGO ANAKEA NGENTTIL
.ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
KEMBANG JAGUNG KEMBANG KENONGO;WES KADUNG AREK KAPAKNO.
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
WOH CEMEDAK NANG JOBO PAGER; JIKOK GENTER TOLONG SONGGROKKEA; INYONG BOCAH ENTES BELAJAR; NEK SALAH TOLONG TODOHKEA
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Tuku gabah ning Semarang
Gabah garing sekepelan
Ra Masalah wedhok lanang sing penting duwe bolongan
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Teklek kejegur kalen…
Tinimbang nggolek mendingan balen
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ
Bude teko nggowo bolu
…Ngakune joko anake telu
ΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨΨ

Frekwensi Chanel Tv Digital Receiver ; FIFA WORLD CUP 2010 AFRIKA SELATAN

Pada receiver digital biasanya untuk event event bola kelas dunia siaran akan di acak sehingga kita tak dapat melihat siaranya dari tv yang menggunakan antena parabola dengan receiver digital (non berbayar alias gratisan )

Tapi Sebelum piala dunia dimulai tak ada salahnya kita coba dulu mengisi digital receiver anda dgn frekwensi tv yg biasanya menayangkan live piala dunia 2010.
Saya rekomendasikan siaran tv3 dan tv7 thailand.
Saya juga memakai digital receiver biasa.

Sama sama cari tau ya

dibawah ini ada frekensi siaran tv baru untuk receiver digital

Indomart
F 03873
s.rate 02000

Senin, 17 Mei 2010

Asal - Muasal Marga Suku Batak




Suku bangsa Batak adalah salah satu suku bangsa yang ada di Sumatera Utara, yang terdiri dari beberapa sub suku bangsa yaitu ;
- Batak Toba bermukim diwilyah Toba, Silindung dan Humbang.
- Batak Angkola bermukim di Tapanuli Selatan, Sipirok dan Angkola.
- Batak Mandailing bermukim di Mandailing Natal.
- Batak Simalungun,bermukim didaerah Simalungun, Karo dan Deli Serdang.
- Batak Karo, bermukim didaerah Karo dan Deli Serdang.
- Batak Pakpak, bermukim didaerah Pakpak dan Dairi.
Dalam dasawarsa terakhir ini terbentuk pula sub suku Bangsa Batak Pesisir yang tersebar dipesisir pantai timur Sumatera yaitu Asahan, Labuhan Batu dan Rantau Prapat, juga Pantai Barat Sumatera yaitu Sibolga dan Barus.
Suku bangsa Batak memiliki mobilitas yang cukup tinggi sehingga hampir terdapat di seluruh wilayah Indonesia.Menurut kepercayaan orang Batak asal usul orang Batak dan marga-marga yang ada didalam suku bangsa Batak diyakini berasal dari Si Raja Batak. Si Raja Batak mempunyai 2 orang putra yakni Guru Tatae Bulan dan Raja Si Isumbaon.
Guru Tatae Bulan mempunyai 5 orang putra yakni ;
- Raja Uti (Raja Biakbiak),
- Seribu Raja,
- Limbong Mulana,
- Sagala Raja, dan
- Malau Raja.

Sedangkan Si Raja Isumbaon memiliki 3 orang putra yakni;
- Tuan Sorimangaraja,
- Si Raja Asiasi dan
- Sangkar Somalidang. Dari keturunan (pomparan) mereka inilah menjadi asal-usul marga suluruh sub-sub suku bangsa Batak.

KEKERABATAN
Suku bangsa Batak menganut sistem kekerabatan Patrilinial ( garis keturunan dari Orang tua laki-laki) sehingga setiap orang suku bangsa Batak mewariskan marga dari Bapaknya. Setiap orang Batak harus mengetahui Tarombo (silsilah) dari marganya dan ini merupakan hal yang terpenting, apabila tidak mengetahui silsilahnya akan disebut Batak Nalilu (Batak kesasar).
Masyarakat Batak memeiliki falsafah yang mengatur sism kemasyarakat (kekerabatan) yakni Tungku nan Tiga yang dalam bahsa Batak Toba disebut dengan Dalian Na Tolu (bahasa Karo : telu sedalenan) yang terdiri dari; Hula-hula/Kalimbubu/Mora,Dongan Tubu/Senina/Kahanggi atau disebut juga dengan Dongan Sabutuha, Boru/Anak Beru/Anak Boru. Huala-hula/Kalimbubu/Mora adalah pihak keluarga istri.
Hula-hula menduduki posisi terhormat dalam pergaulan maupun dalam adat istiadat (semua sub suku bangsa Batak).
Semua orang Batak dipesankan untuk hormat kepada hula-hula (somba marhula-hula). Dongan Tubuh/Senina/Kahanggi atau Dongan Sabutuha adalah saudara laki-laki atau satu marga atau lahir dari satu perut yang sama, Dongan tubu diibaratkan sebagai air yang tidak bisa dipisahkan atau ibarat pohon yang saling berdekatan, sehingga saling menompang walaupun sangking dekatnya sering menimbulkan gesekan.
Namun gesekan tersebut tidak bisa memisahkan.
Dalam budaya Batak dianjurkan harus bijaksana kepada dongan tubuh dengan istilah manat mardongan tubuh.
Boru/Anak Beru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil istri dari marga lain. Anak boru menduduki posisi paling rendah sebagai palayan atau parhobas baik dalam pergaulan maupun dalam adat-istiadat. Namun mereka tidak bisa diperlakukan semena-mena, melainkan harus diambil hatinya, dibujuk (elek marboru)

Asal - Muasal Marga Suku Batak-2


MARGA SUKU BANGSA BATAK

Seperti dijelaskan diatas (part 1) suku bangsa Batak memeliki kepercayaan asal usul yang sama dari Siraja Batak yang melahirkan marga-marga Suku Bangsa Batak.
Dalam kesempatan ini tidak dibahas silsilah marga tetapi hanya marga-marga yang terdapat pada subsuku bangsa Batak. Tetapi adalah marga-marga yang umumnya terdapat pada subsuku bangsa Batak secara umum.

1. Batak Toba
Suku bangsa Batak Toba berdasarkan abjad adalah sebagai berikut :
Aruan, Aritonang, Ambarita,Batubara,Butar-butar, Barimbing, Doloksaribu, Dabuke, Hutagalung, Hutahean,Hutajulu, Hutapea,Hutabarat, Hutasoit,Hutasuhut,Hasibuan,Hutagalung,Harianja, Hasugian,Manulang, Marpaung, Manurung, Manalu, Manihuruk, Manik, Nadapdap, Napitupulu,Nadeak,Nainggolan, Naibaho,Nasution, Nahampun,Pandiangan,Pane,Pangaribuan, Pasaribu, Panjaitan, Pardosi, Pardede,Parapat,Panggabean,Pakpahan,Rumapea, Samosir, Sagala, Sarumpaet, Siagian, Siallagan, Siahaan,Sianipar,Sianturi, Sibuea,Siburian,Sibutar-butar,Silitonga, Silaen, Simamora,Simangunsong,Simanjuntak,Simanungkalit,Simareme,Simarmata,Sinurat,Sinaga,Sirait, Sitorus,Sipahutar, Sihite,Sidabariba,Sitinjak,Simatupang,Simbolon,Sihotabg, Sitohang,Sihombing, Sitanggang,Silalahi, Sipayung,Siregar, Shaloho,Sidauruk, Tambunan, Tarihoran, Tampubolon, Tamba,Tobing, Tanjung.

2. Batak Simalungun
Marga-marga Batak Simalungun ada juga yang terdapat pada marga-marga disub suku bangsa Batak lainnya. Marga-marga suku bangsa Batak Simalungun :
Saragaih terdiri dari ;Munthe,Siadari, Sidabutar, Sidabalok, Simarmata,Simanuhuruk, Sijabat
Purba terdiri dari ; Manorsa, Simamora,Sigalung Batu, Parhorbo,Sitorus, Pantombohon
Damanik terdiri dari ;Malau, Limbong, Sagala,Gurning, Manikraja, Tambak.
Sinaga terdiri dari ; Sipayung, Sihaloho,Sinurat, Sitopu.

3. Batak Karo
Batak Karo memiliki lima kelompok marga yang disebut marga silima yaitu : Karo-karo, Ginting, Tarigan,Sembiring dan Peranginangin yang memiliki cabang-cabang marga :
Karokaro terdiri dari ;Sinulingga, Surbakti, Kacaribu, Barus,Sinukaban, Simbulan,Jubg, Purba, Ketaren, Gurusinga,Kaban,Sekali, Kemit, Sinuhaji,Sinuraya,Samura, Bukit, Sitepu.
Ginting terdiri dari ; Munthe,Suka, Babo, Sugihen,Gurupatih, Ajartambun,Beras, Geramata,Manik,Sinusinga,Jawak , Tumangger, Pase,Saragih, Jadibata, Capah.
Tarigan terdiri dari ; Tambak, Sibero, Silangit,Tua, Tegur, Girsang, Gerneng, Gana-gana, jampang,Tambun, Bondong, Pekan, Purba.
Sembiring terdiri dari ;Kembaren,Sinulllaki, Keloko,Sinupayung,Colia, Pandia,Gurukinayan, Brahmana, Meliala,pande Bayang, Tekang,Muham, Depari,Pelawi, Busuk,Sinukapur, Keling,Bunuh Aji.
Peranginangin terdiri dari ;Namohaji,Sukatendel, Mano,Sebayang, Pencawan,Sinurat, Perbesi, Ulunjandi,Penggarus, Pinem,Uwir, Laksa,Singarimbun, Keliat,Kasinambun, Bangun,Tanjung, Banjerang.

4.Batak AngkolaMarga Batak Angkola terdapat juga pada umumnya pada marga suku bangsa batak Toba.
Marga Batak Angkola antara lain ;Siregar, Harahap,Pohan, Hasibuan,Hutasuhut, Daulay,Rambe, Pane, Sagala, Ritonga

5.Batak Mandailing
Marga Batak Mandaling menurut Abdullah Lubis,Basryal Harahap dan M.Siahaan terdiri dari ; Lubis, Parinduri, Nasution,Batubara, Matondang, Pulungan, Daulay, Hasibuan,Rambe,Panggabean, Mardia, Batu na bolon, Tangga Abeng, Margara, Baumi, Siregar

6. Batak Pakpak
Marga Batak Pakpak antara lain ; Angkat, Bancin, Banurea, Beringin, Bintang, Berutu, Bako,Baluara,Bakkara, Gajah, Goci, Lingga,Kudadiri, Kasogihen, Kembang, Kombih, Manik,,Mataniari, Munthe, Mukkur,Melayu, Nahampun, Padang,Penarik, Pasaribu, Pardosi,Sihotang, Sambo,Sigalingging, Serean,Sitorus,

Dalam suku bangsa Batak perkawinan antar sesama marga atau rumpun marga yang sama sangat dilarang,tetapi pada suku bangsa Mandailing dan Angkola karena pengaruh agama Islam cukup kuat hal tersebut sudah tidak dipermasalahkan.
Pada suku Batak Karo perkawinan semarga hanya terjadi pada marga Sembiring (simantengken biak).

Sumber klick disini

Minggu, 16 Mei 2010

Tarombo / Silsilah

Satu-satunya data yang dapat dipergunakan untuk menghitung usia marga-marga yang terdapat di Mandailing ialah tarombo kerana ia mencatat setiap generasi sesuatu marga dari nenek moyang masing-masing. Dalam pada itu, jurai keturunan itu terkadang meragukan kerana beberapa tarombo daripada beberapa tarombo daripada marga tertentu sering berselisih jumlah generasi yang tercatat di dalamnya.Kalau diperhitungkan berdasarkan tarombo marga Nasution mempunyai 19 sundut atau keturunan, maka dapat ditaksirkan bahwa marga Nasution sudah bertempat di Mandailing selama kira-kira 475 tahun. Perkiraan ini didasarkan pada taksiran 25 tahun untuk satu generasi. Sejak bila marga Nasution mulai berkuasa di Mandailing Godang, tidak dapat dipastikan.
Sementara tarombo marga Lubis mengandungi 22 sundut. Ini menunjukkan bahwa keturunan Namora Pande Bosi telah bertempat tinggal di Mandailing selama kira-kira 550 tahun, yakni sejak abad ke 15 lagi, yakni kalau diperhitungkan 25 tahun satu generasi. Bagaimanapun sejak bila marga Lubis mula berkuasa di Mandailing Julu tidak diketahui dengan pasti.

Silsilah marga lubis



Selama berabad-abad lamanya dan sampai sekarang masyarakat Mandailing mempercayai bahawa Namora Pande Bosi adalah nenek moyang orang-orang Mandailing yang bermarga Lubis.Menurut legendanya, Namora Pande Bosi berasal dari Bugis di Sulawesi Selatan. Dalam pengembaraannya dia sampai ke satu tempat yang bernama Sigalangan di Tapanuli Selatan.
Kemudian dia menikahi puteri raja di tempat tersebut dan terkenal sebagai pandai besi yang mulia. Namora Pande Bosi dan isterinya yang bergelar Nan Tuan Layan Bolan mendapat dua orang anak lelaki yang diberi nama Sutan Borayun dan Sutan Bugis. (Dalam tarombo marga Lubis yang disusun oleh Raja Junjungan pada tahun 1897, ada juga tercatat bahawa nama isteri Namora Pande Bosi ialah Boru Dalimunte Naparila, artinya puteri Dalimnte yang pemalu).
Pada suatu ketika Namora Pande Bosi pergi meyumpit burung ke tengah hutan dan di sana dia bertemu dengan seorang puteri orang bunian dan menikahinya..
Menurut satu cerita, wanita itu adalah orang Lubu (orang asli). Dari pernikahan itu, Namora Pande Bosi mendapat dua orang anak lelaki kembar yang masing-masing diberi nama Si Langkitang dan Si Baitang. Ketika kedua anak tersebut masih dalam kandungan, Namora Pande Bosi meninggalkan isterinya dan kembali ke Hatongga.Menjelang dewasa Si Langkitang dan Si Baitang pergi mencari bapa mereka dan menemukannya di Hatongga. Lalu mereka tinggal bersama keluarga bapa mereka di tempat tersebut.
Tidak beberapa lama kemudian, terjadilah perselisihan antara anak-anak Namora Pande Bosi itu dengan anak-anaknya bersama puteri raja Sigalangan.
Maka Namora Pande Bosi menyuruh anaknya Si Langkitang dan Si Baitang meninggalkan Hatongga. Mereka disuruhnya pergi ke daerah Mandailing dan jika mereka menemukan tempat di mana terdapat dua sungai yang mengalir dari dua arah yang tepat bertentangan (dalambahasa Mandailing dinamakan muara patontang) di situlah mereka membuka tempat pemukiman baru.Setelah lama mengembara akhirnya Si Langkitang dan Si Baitang menemukan muara patontang, lantas mereka membuka pemukiman baru ditempat itu.Tidak lama setelah ditinggalkan anaknya Si Langkitang dan Si Baitang, Namora Pande Bosi meninggal dunia dan dimakamkan di Hatongga. Makam tersebutlah yang akan dipugar. Isterinya Nan Tuan Layan Bolon yang meninggal kemudian dimakamkan di satu tempat yang bernama Hombang Bide, kurang lebih 2km dari Hatongga. Makamnya masih ada di situ sampai sekarang.Semua keturunan Si Langkitang dan Si Baitang yang menyebar di seluruh tanah Mandailing dan di tempat-tempat lain dikenali sebagai orang-orang Mandailing yang bermarga Lubis.Pada tahun 1963, makam Namora Pande Bosi ditemukan di Hatongga, dengan petunjuk dari keturunan Raja Sigalangan. Makam tokoh legendaris yang sangat terkenal itu terletak di tengah persawahan penduduk setempat.Makam tersebut berada kurang lebih 2km jauhnya dari Jalan Raya Lintas Sumatra yang melalui desa Sigalangan, kurang lebih 14km jauhnya dari kota Padang Sidimpuan (ibu kota Kabupaten Tapanuli Selatan).
Atas usaha sejumlah orang Mandailing bermarga Lubis, kurang lebih 1.6km panjangnya jalan dari desa Sigalangan ke arah makam Namora Pande Bosi sudah dibangunkan sehingga dapat ditempuh dengan kenderaan bermotor (kereta). Tetapi jalan menuju ke makam tersebut, yang panjangnya kurang lebih 232 meter masih harus dibangun supaya dapat dilalui dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan kenderaan.Jika jalan yang panjangnya kurang lebih 232 meter tersebut sudah dibangun, maka para penziarah yang selalu banyak berdatangan mengunjungi Namora Pande Bosi, di antaranya dari Malaysia, akan mudah mendatangi makam yang dimuliakan itu. Menurut rencana jalan yang panjangnya 232 meter itu akan dibangun dengan lebar 3 meter.Sila lihat makalah Namora Pande Bosioleh Muhammad Said danProposal Pemugaran Dan Pembuatan Jalan Makam Namora Pande Bosi

Sabtu, 15 Mei 2010

Cara membuat tulisan terbalik


Mengupdate status, komentari status/foto, menulis pesan di wall teman sudah menjadi bagian dari kegiatan sehari-hari di facebook. Dengan hal-hal tersebut kita dapat saling berinteraksi dengan leluasa tanpa kenal jarak dan waktu. Tapi bagaimana jika komentar/pesan yang kita kirimkan berupatulisan terbalik?


Silahkan klick sherv.net yang menyediakan fasilitas membalik tulisan yang kita buat.
Hanya mengetikan tulisan pada halaman yang di sediakan oleh sherv.net kita dengan mudah mendapatkan hasil tulisan terbalik yang bisa digunakan pada facebook atau web lainnya.
Tertarik menggunakannya? silakan aja kunjungi sherv.net dan buat teman-teman di facebook pusing membaca pesan yang kita buat.