Sabtu, 08 Mei 2010

Penemuan Kapal Nabi Nuh AS



Klaim mengejutkan dikeluarkan peneliti 'Noah's Ark Ministries International' dari China dan Turki. Mereka mengaku menemukan bahtera atau kapal Nabi Nuh yang digunakan untuk menyelamatkan umat manusia dan mahluk Bumi lainnya dari bencana banjir bah yang diyakini menenggelamkan separuh dari daratan Bumi, 4.800 tahun silam.

Sisa-sisa bahtera Nuh Nuh ditemukan berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur.Tak hanya mengajukan klaim, kelompok peneliti ini juga menampilkan foto dan membawa specimen dari kapal sebagai bukti penguat.

Mereka juga membuat rekaman dokumentasi di dalam benda mirip kapal, ukurannya besar, sebagian besar permukaannya tertutup salju -- yang diyakini bahtera Nuh yang legendaris. Video itu membawa kita masuk ke dalam bahtera Nuh. Seperti dilansir You Tube, para peneliti memukul-mukul papan-papan coklat, untuk membuktikan itu terbuat dari kayu.Untuk masuk ke lambung kapal, peneliti harus menggunakan tambang. Silakan lihat videonya klik disini atau klik disini




SHARE

Sungai di bawah laut


- Suatu fenomena alam yang ramai diperbincangkan oleh khayalak dunia yaitu penemuan sungai di bawah laut, Cenote Angelita, Meksiko. Saya sudah melihat foto-foto sungai di bawah laut tersebut, sungguh menakjubkan. Keren banget loh. Namun pemberitaan mengenai Sungai di Bawah laut yang terlalu Sungai di Bawah laut yang terlalu dibesar-besarkan nii menjadikan banyak perdebatan-perdebatan, hingga memasuki ranah kepercayaan (agama).Pada suatu forum saya membaca artikel yang menyebutkan bahwa berita sungai bawah laut ini sudah disebutkan dalam Al Qur'an. Berikut ayatnya :
Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (QS : Al Furqon 53)
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS Ar Rahmaan : 19-20)


Juga ada yang mengatakan bahwa warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S.
Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.Wallahualam Bizahwab....Berikut adalah beberapa foto sungai di bawah laut tersebut :








SHARE

Makin panas karena matahari bergeser


- Cuaca panas yang terasa mulai Maret hingga memuncak pada Mei ini di sejumlah daerah di Indonesia disebabkan oleh bergesernya posisi matahari dari selatan ke utara, kata pakar astronomi.
"Pola pemanasan berubah. Wilayah paling panas ada di sekitar khatulistiwa, di Indonesia. Angin cenderung berputar di sekitar wiliayah Indonesia. Tidak ada efek iayah Indonesia. Tidak ada efek pendinginan dari wilayah lain," kata pakar astronimi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin yang dikonfirmasi dari Jakarta, Senin.Dampak dari kondisi itu lah yang menyebabkan meningkatnya suhu udah di sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini. Indonesia belakangan ini.Menurut dia, saat pancaroba dari kemarau ke penghujan yakni pada September-Oktober pun akan menjadi bulan yang panas melebih saat kemarau, seperti juga saat pancaroba dari musim penghujan ke kemarau pada Maret-Mei.Selain itu, kondisi regional juga harus diperhatikan yang kadang memberi efek penguatan, ujarnya.
Saat awal April 2010 ada efek gabungan El Nino di Pasifik, Dipole Mode di Lautan Hindia, dan siklus periodik MJO (Madden-Julian Oscillation) aktif yang bersifat menekan pembentukan awan di wilayah Indonesia, ujarnya."Efek gabungan itu cenderung mengurangi liputan awan di wilayah Indonesia. Akibatnya pada siang hari kita merasakan panas yang sangat terik," katanya. Selain itu, ujarnya, ada juga dampak perubahan iklim lokal seperti perubahan tataguna lahan dan aktivitas manusia yang berdampakpada pemanasan kota misalnya pepohonan banyak ditebang berubah menjadi bangunan dan pelataran berlapis semen. "Panas tersebut dipancar lagi ke atas sebagai gelombang panas inframerah. Sebagai fenomena sesaat, kita bisa merasakan perbedaanpanas di wilayah yang masih banyak pohonnya dan wilayah yang tanpa atau sedikit pohonnya," katanya. Ia menambahkan, bahwa pemanasan itu bukan hanya sesaat karena ada proses lanjutannya di mana panas itu tersimpan.
Sebenarnya pancaran gelombang panas itu bermanfaat menghangatkan bumi saat matahari sudah terbenam, tetapi karena bertambahnya gas karbondioksida (CO2) di udara karena bertambahnya gas karbondioksida (CO2) di udara perkotaan akibat kendaraan bermotor dan industri serta aktivitas manusia lainnya, maka lebih banyak panas yang ditahan."Karbondioksida memang bersifat menyerap inframerah yang berarti menahan panas. Akibatnya kota semakin panas," katanya.
Ia membantah berita yang dikirim secara berantai melalui pesan singkat mengenai matahari yang sedang pada titik terdekat dengan bumi sehingga meningkatkan suhu bumi sebesar empat derajat.




SHARE

Munculnya EMBRIO bintang yang melebihi matahari

Sebuah calon bintang raksasa dengan massa jauh lebih besar dibanding Matahari di tata surya ini sedang tumbuh dalam sebuah gelembung gas. Gambar embrio bintang tersebut terekam oleh teleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA). 
 Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang mampu melahirkan bintang.
Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.Calon bintang raksasa dalam citra teleskop tersebut tampak seperti sebuah gumpalan putih di tepi bawah gelembung. Embrio itu diperkirakan bisa tumbuh menjadi diperkirakan bisa tumbuh menjadi salah satu bintang terbesar dan yang paling cerah di galaksi dalam ratusan ribu tahun mendatang. 
Calon bintang raksasa tersebut sudah memiliki massa sekitar delapan hingga sepuluh kali lebih besar dibanding massa Matahari, dan dikelilingi begitu banyak material.Bila lebih banyak gas dan debu Bila lebih banyak gas dan debu berjatuhan di bintang tersebut, objek itu berpotensi menjadi salah satu objek raksasa dalam Galaksi Bima Sakti, dan akan berpengaruh bagi lingkungan sekitarnya."Ini merupakan bintang besar yang mengontrol evolusi kimia dan kedinamisan galaksi," terang ilmuwan Herschel, Dr. Annie ilmuwan Herschel, Dr. Annie Zavagno,dari Laboratoire d'Astrophysique de Marseille."Ini merupakan bintang besar yang menciptakan elemen berat seperti besi dan elemen-elemen tersebut akan berada di ruang antar bintang.
Dan karena bintang-bintang besar mengakhiri hidup mereka dengan ledakan supernova, mereka juga mereka juga menyuntikkan energi besar ke galaksi," lanjut Zavagno.

Sumber : http://www.harian-global.com/





SHARE