Minggu, 27 Juni 2010

Awas Bahaya Plastik Kresek Hitam


Awas Bahaya Plastik Kresek HitamJakarta - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan memperingatkan masyarakat, agar tak menggunakan plastik kresek hitam sebagai wadah makanan. Menurut Ketua Badan Husniah Rubiana Thamrin Akib, plastik kresek merupakan produk daur ulang yang sulit diketahui bahan asalnya. "Bisa saja bekas . . .
digunakan bungkus pestisida atau kotoran manusia," .Dalam proses daur ulang selain tidak diketahui penggunaan sebelumnya juga ditambah berbagai bahan kimia yang menambah dampak bahayanya bagi kesehatan. Husniah meminta masyarakat tak menggunakan kantong kresek tersebut mewadahi langusung makanan siap santap. Penggunaan plastik kresek beresiko menimbulkan kanker dan kerusakan ginjal, maupun penyakit lainnya tergantung bahan yang dikandungnya.Selain plastik kresek, Badan juga menguji 17 jenis kemasan makanan styrofoam yang beredar, hasilnya memenuhi syarat. Styrofoam biasa digunakan mengemas produk mie instant, tempat makanan restoran, maupun produk makanan rumah tangga.Berdasarkan hasil pengujian tidak mengandung residu stiren melebihi batas 5.000 part per million (ppm). Produk kemasan yang berdar rata-rata kandungan residu stirennya antara 10-43 ppm, bahkan ada yang tak terdeteksi.BPOM antara lain memeriksa kemasan produk Mi Instant, lunch box untuk burger, dan lunch box untuk hot dog. Kemasan styrofoam dapat dikenali dengan logo segitiga dengan angka 6.Meski aman, Badan tetap mengimbau agar masyarakat berhati-hati untuk tidak menggunakan kemasan styrofoam yang rusak dan berubah bentuk. Tidak menggunakan kemasan dalam microwave dan tidak digunakan mewadahi makanan berminyak, berlemak, beralkohol apalagi dalam keadaan panas. Dalam kondisi tersebut stiren yang terkandung bisa larut meski kadarnya tidak melebihi batas.
Badan bekerjasama dengan Departemen Perdagangan agar semua produk kemasan yang lazim diberikan logo food grade. Badan meminta Departemen menolak produk impor yang kemasannya tak memenuhi syarat. Jenis plastik dengan kode segitiga dan angka angka 01 sampai 07 di dalamnya.
Badan menemukan tutup kue tart transparan berbentuk silinder dilengkapi alas warna hitam berbentuk lingkaran yang tak memenihi syarat. Produk tersebut mengandung timbal 8,69 ppm melebih batas yang ditentukan yakni 1 ppm.

Sumber :tempointeraktive.Com

Tidak ada komentar: